Rabu, 19 Desember 2012

Penyakit bohong genetikakah??? Bagaimana dengan kejujuran???

Saya gak kaget kalau tahu ternyata ia adalah seorang pembohong, terlebih terhadap suaminya sendiri. Karena saya yang sedari awal tahu persis apa2 saja yg ia tulis di CVnya dan setelah saya mengenalnya rupanya itu hanya sebuah tulisan yg siapapun bisa melakukannya jika memang punya sifat dasar pembohong.

Semua manusia saya rasa tidak pernah terhindar dari penyakit berbohong. Hanya saja berbeda tingkatannya. Buat saya sendiri ketidakjujuran sekecil  apapun akan menjadi kebohongan dan kepalsuan besar dan akan menimbulkan kekecewaan bagi sebagian orang.

Untuk seseorang yang mungkin pernah merasa saya bohongi saya mohon maaf. Terutama kepada suami saya, yang dengan diam-diam uang yang saya punya saya belikan LM. Meskipun itu uang hasil jerih payah sendiri, tapi sampai sekarang saya masih merasa bersalah karena pernah mencoba untuk tidak jujur kpd suami saya. Dari sini saya ambil sisi positifnya saja, jikalau saya jujur pada saat itu, mana mungkin saya akan memiliki simpanan. Tapi maaf bloggers, saya tidak pernah menyarankan kalian untuk berbohong. Ini hanya sekeping pengalaman berbohong saya saja dan tidak untuk ditiru. Alhamdulillah hanya selang berapa hari dr kebohongan saya, saya mengakui kesalahan saya kepada suami saya. Karena pada dasarnya gak bisa ada yang saya tutup-tutupi dari suami saya.

Saya berterimakasih kepada Allah SWT telah menganugerahi saya bapak ibu yang memiliki sifat yang jujur. Dari merekalah saya belajar.  Bapak saya yang hanya seorang buruh toko Aluminium, yang sampai sekarang menjadi kepercayaan bosnya. Memegang proyek disana-sini hingga mengatur penjualan toko sehari-hari. Satu hari saja bapak tidak masuk, pengiriman barang dsbnya menjadi amburadul alias kacau balau. Pernah bapak mengajukan pensiunpun ditolak mentah-mentah oleh sang bos. Subhanallah yaa... kepercayaan itu sangatlah mahal harganya. Begitupula dengan ibu, dari kecil hingga saya dewasa seperti sekarang masih ditekankan untuk selalu berprilaku jujur. Kesuksesan yang mereka raih sekarang saya rasa itu merupakan buah dari kejujuran yang mereka lakukan dari dahulu.

Saya jadi ingat masa-masa sekolah dan  kuliah dulu.  Banyak diantara  teman-teman saya yang merubah harga LKS dan buku-buku lebih tinggi dari harga semestinya. Ada juga yang menambah total pembayaran Semesteran yang seharusnya hanya 450rb menjadi 900rb. Astaghfirullah... masih ingat gak ya mereka?? Alhamdulillah saya hanya cukup tahu saja perbuatan itu tanpa harus ikut-ikutan jejak mereka.

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang ingin dibohongi. Jadi, jika ingin berbohong berpikirlah kembali.  Bagaimana jika kalian yang dibohongi?

Mengatakan kejujuran bukan sesuatu yang lebih baik, tapi sesuatu yang memang harus dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar